ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANGINA PEKTORIS
Pengkajian
1. Biodata Pasien : Nama, umur,
jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan,
alamat, dan nomor register.
2. Biodata Penaggung Jawab : Nama,
umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, alamat.
3. Riwayat Kesahatan Pasien :
- Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Kebiasaan Sehari-hari :
- Makan dan Minum
- Eliminasi : BAK dan BAB
- Personal Hygiene
5. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe
Diagnosa Keperawatan
- Nyeri akut berhubungan dengan
iskemik miokard.
- Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan berkurangnya curah jantung.
- Ansietas berhubungan dengan
rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.
- Kurang pengetahuan (kebutuhan
belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan
iskemik miokard
Intervensi :
- Kaji gambaran dan faktor-faktor
yang memperburuk nyeri.
- Letakkan klien pada istirahat
total selama episode angina (24-30 jam pertama) dengan posisi semi fowler.
- Observasi tanda vital tiap 5
menit setiap serangan angina.
- Ciptakanlingkunan yang tenang,
batasi pengunjung bila perlu.
- Berikan makanan lembut dan
biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.
- Tinggal dengan klien yang
mengalami nyeri atau tampak cemas.
- Ajarkan tehnik distraksi dan
relaksasi.
- Kolaborasi pengobatan.
2. Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan kurangnya curah jantung.
Intervensi :
- Pertahankan tirah baring pada
posisi yang nyaman.
- Berikan periode istirahat
adekuat, bantu dalam pemenuhan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi.
- Catat warna kulit dan kualitas
nadi.
- Tingkatkan katifitas klien
secara teratur.
- Pantau EKG dengan sering.
3. Ansietas berhubungan dengan rasa
takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.
Intervensi :
- Jelaskan semua prosedur tindakan.
- Tingkatkan ekspresi perasaan
dan takut.
- Dorong keluarga dan teman untuk
menganggap klien seperti sebelumnya.
- Beritahu klien program medis
yang telah dibuat untuk menurunkan/membatasi serangan akan datang dan
meningkatkan stabilitas jantung.
- Kolaborasi.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan
belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
informasi.
Intervensi :
- Tekankan perlunya mencegah
serangan angina.
- Dorong untuk menghindari
faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina.
- Kaji pentingnya kontrol berat
badan, menghentikan kebiasaan merokok, perubahan diet dan olah raga.
- Tunjukkan/ dorong klien untuk
memantau nadi sendiri selama aktifitas, hindari tegangan.
- Diskusikan langkah yang diambil
bila terjadi serangan angina.
- Dorong klien untuk mengikuti
program yang telah ditentukan.
Daftar Pustaka
- Corwin, Elizabeth, Buku Saku
Patofisiologi, Jakarta, EGC, 2000.
- Chung, EK, Penuntun Praktis
Penyakit Kardiovaskuler, Jakarta, EGC, 1996
- Doenges, Marylinn E, Rencana
Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC, 1998
- Engram, Barbara, Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah volume 2, Jakarta, EGC, 1998
- Long, C, Barbara, Perawatan
Medikal Bedah 2, Bandung, IAPK, 1996
- Noer, Sjaifoellah, Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI, 1996
- Price, Sylvia Anderson,
Patofisiologi Buku I Jakarta, EGC, 1994
- ……., Dasar-dasar Keperawatan
Kardiotorasik (Kumpulan Bahan Kuliah edisi ketiga),Jakarta : RS Jantung
Harapan Kita, 1993.
- Tucker, Susan Martin, Standar
Perawatan Pasien Volume I, Jakarta, EGC, 1998
- Underwood, J C E, Pathologi
Volume 1 , Jakarta, EGC, 1999
Comments
Post a Comment