STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
A. Proses Keperawatan
1.
Kondisi klien
Klien
mengatakan malu dan tidak berguna
2.
Diagnosa keperawatan
Isolasi
sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3.
Tujuan khusus
a. TUK I :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. TUK
II : Klien dapat mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1.
Orientasi
a.
Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya……..saya biasa dipanggil ……. Saya
adalah mahasiswa AKPER Blitar yang praktek di Puskesmas Garum ini selama 1
minggu. Nama bapak siapa? bapak senang dipanggil siapa ?
b.
Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini “
c.
Kontrak
Topik :
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar mengenai kemampuan atau hobby
dan hal-hal yang biasa bapak lakukan ?”.
Waktu : “Berapa lama kita berbincang-bincang
“Bagaimana kalau selama 20 menit”.
Tempat : “Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
2. Kerja
a. Apa yang biasa bapak lakukan di rumah? Dari
kamar tidur dulu dech, trus di kamar tamu ngapain ya? Di dapur, di halaman, wah….bagus
sekali (sambil mengevaluasi keadaan klien).
b.
Apa saja yang bapak senangi di rumah ? bagaimana dengan
ayah, ibu, adik, dan kakak
3. Terminasi
a.
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?”.
Evaluasi perawat (Objektif)
-
Apa saja
kemampuan atau kebiasaan yang bapak lakukan tadi? bagus, ada kemampuan
-
Apa saja tadi
yang disenangi di keluarga dan di rumah? Bagus
b.
Tindak lanjut klien
Baiklah pak, selanjutnya coba ingat-ingat kemampuan bapak yang lain yang
belum kita bicarakan, besok ceritakan pada kami!”.
c.
Kontrak yang akan datang
Topik : Besok kita bercakap-cakap
lagi ya pak, kita akan melihat kemampuan bapak yang mana yang biasa dilakukan
di rumah
Waktu : Bagaimana kalau kita besok bercakap-cakap jam
09.00 WIB, bagaimana kalau 20 menit saja
Tempat : Nanti kita berbincang-bincang dimana ?
apakah tetap di ruang tamu ?
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Pertemuan kedua tanggal 18-3-2013
A. Proses Keperawatan
1.
Kondisi klien
Klien
telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
2.
Diagnosa keperawatan
Isolasi
sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3.
Tujuan khusus
a. TUK III :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. TUK IV : Klien dapat menetapkan kegiatan yang
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
-
Klien dapat memilih kemampuan yang akan digunakan.
-
Klien mencoba kemampuan yang dipilih.
-
Klien menyusun jadwal kegiatan harian untuk kemampuan
yang dipilih.
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a.
Salam Terapeutik
“Selamat siang bapak!”
b.
Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak siang ini?“, atau “Masih ada kemampuan yang
belum diceritakan?”
c. Kontrak
Topik :
“Masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang? Betul kita akan melihat
kembali daftar kemampuan bapak untuk menilai mana yang dapat dikerjakan di
rumah, bagaimana bapak?”
Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”.
Tempat : “Enaknya kita bercakap-cakap dimana ya?
Bagaimana kalau di tempat tadi?”
2. Fase Kerja
a.
Ini daftar kemampuan yang bapak miliki. OK, masih ada
tambahannya?
b.
Nah, coba kita lihat satu per satu apakah dapat
dilakukan di rumah, coba yang pertama ini dibaca! Bagaimana? Bagus, (teruskan
sesuai urutan pada daftar kemampuan tersebut sehingga menemukan beberapa
kemampuan yang dapat dilakukan di rumah).
c.
Pak, kita dapat (sebutkan beberapa) kemampuan yang
dapat dilakukan di rumah . Sekarang coba bapak pilih yang mana yang bisa kita
lakukan sekarang. Bagaimana kalau ini? (sesuai dengan kondisi klien dan waktu
pelaksanaan).
d.
Mari kita coba (perawat mendemonstrasikan sambil
mendorong klien untuk melakukan langkah demi langkah).
e.
Nah sekarang sudah selesai mari kita duduk lagi.
3. Terminasi
a.
Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
-
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan kegiatan tadi (sebutkan
kegiatannya)?”.
-
Evaluasi Obyektif
Coba sebut ulang cara mengerjakannya! Bagus, teruskan, ya benar (bantu
klien).
b.
Tindak Lanjut Klien
-
Bagaimana kalau bapak lakukan terus selama di rumah
sebagai rutinitas.
-
Nah mau jam berapa bapak melakukannya? Kita buat
jadwalnya ya, biar bapak tidak lupa!
-
Kalau sudah dikerjakan, beri tahu saya nanti kita beri
tanda.
c.
Kontrak yang Akan Datang
Topik : “Ternyata waktu kita sudah habis, besok kita
coba kemampuan yang lain sambil tetap melatih kemampuan yang tadi.”
Waktu : “Kira-kira jam berapa? Bagaimana kalau jam
09.00 pagi? Baiklah”.
Tempat : “Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di
halaman belakang rumah?”.
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Pertemuan ketiga tanggal 18-3-2013
A. Proses Keperawatan
- Kondisi Klien
Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
- Diagnosa Keperawatan
Isolasi
sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
- Tujuan Khusus
TUK
VI : Klien mendapat dukungan dari keluarga.
-
Anjurkan klien memberitahu keluarga bila timbul
halusinasi.
-
Diskusikan tentang gejala harga diri rendah, cara
merawat dan beri informasi kapan harus mendapat bantuan ke pelayanan kesehatan.
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
- Orientasi
a.
Salam Terapeutik
“Selamat pagi!, bagaimana perasaan bapak hari ini? Tadi malam tidurnya
nyenyak? Apa saja yang sudah dikerjakan hari ini?”
b.
Validasi
“Bagaimana perasaan bapak / ibu terhadap kondisi klien?”
“Apa yang dilakukan keluarga apabila klien mengalami rasa malu atau harga
diri rendah?”
c.
Kontrak
Topik : “Ibu bagaimana kalu kita berbincang-bincang
mengenai kondisi klien dan tindakan yang dilakukan bila klien mengalami harga
diri rendah?”
Waktu : “Kira-kira berapa menit yang kita perlukan
untuk berdiskusi? Bagaimana kalau 10 – 15 menit?”
Tempat : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di
ruang tamu?”
- Fase Kerja
“Apakah
ibu bisa menerima kondisi klien saat ini?”
“Apakah
ibu mengetahui apa yang harus dilakukan jika klien mengalami harga diri
rendah?”
- Terminasi
a.
Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
-
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang mengenai kondisi klien
dan tindakan yang dilakukan bila klien mengalami harga diri rendah?”.
-
Evaluasi Obyektif
1.
Verbal : Apa yang dikatakan, keluhan, dan tanggapan.
2.
Non-verbal : Roman muka.
b.
Tindak Lanjut Klien
“Ibu, tadi saya telah memberitahu tentang tindakan yang harus dilakukan
jika klien mengalami harga diri rendah, saya mengharapkan dukungan sepenuhnya
dari keluarga untuk membantu proses penyembuhan klien”.
c.
Kontrak yang Akan Datang
“Untuk pertemuan berikutnya bila bapak atau ibu ingin membicarakan lagi
mengenai kondisi klien, ibu bisa menghubungi saya”.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 18-3-2013
1.
Identitas klien
Nama : Tn.A
Umur : 30 th
Jenis
kelamin : Laki-laki
Pendidikan :
STM
Pekerjaan :
Tani
Agama : Islam
Status
perkawinan : Belum kawin
Suku
bangsa : Jawa
Alamat : Jl.Penataran 15 RT 1 RW 4 Tawangsari Garum
2.
faktor predisposisi
a.
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami gangguan
jiwa dan masuk RS jiwa Lawang
sebanyak 5 kali. Yang pertama pada tahaun 1986 dirawat selama 2 bulan,kemudian
yang kedua pada tahun 1987 dirawat selama 3 bulan,yang ketiga pada tahun 1990
selama 2,5 bulan,yang keempat pada tahun 1991 dirawat selama 4 bulan,dan yang
terakhir dirawat selama 2 bulan pada tahun 1992. Kemudian meneruskan rawat
jalan di puskesmas Garum.
b.
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan
fisik,seksual,penolakan,namun klien melakukan kekerasan dalam keluarga.
Masalah
keperawatan :
F
Koping keluarga inefektif : ketidakmampuan
F
Resiko mencederai diri dan orang lain, dan
lingkungan
c.
Klien mengatakan, kalau di dalam keluargamu tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa.
3.
Pemeriksaan fisik
a.
TTV
TD : 130 / 80 mmHg Nadi : 80 x/mnt
RR : 24
x/mnt Suhu : 368 oC
b.
Ukur
T B : 165 cm
BB : 71 kg
c.
Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada gangguan / keluhan fisik
4. Psikososial
a.
Genogram
Ket :
:
laki-laki :
meninggal
: perempuan : Klien
:
tinggal serumah
b. Konsep
diri
1). Gambaran diri / citra tuh
Klien menyatakan
dirinya cukup puas dengan bentuk tubuhnya.
2). Identitas diri
Klien mampu menyebutkan nama A, umur 30 tahun, alamat jalan Penataran
3). Peran
Klien menyatakan
perannya di rumah sebagai anak.
4). Ideal diri
Klien menyatakan sebenarnya berkeinginan untuk masuk PTN dan ingin
menjadi seorang insinyur seperti saudara-saudaranya yang lain, namun tidak
berhasil, klien merasa malu hanya membantu orang tuanya di rumah dalam kegiatan
rumah tangga sehari-hari.
5). Harga diri
klien mengatakan bahwa ia minder karena merasa paling bodoh diantara
saudara-saudaranya, dan klien merasa malu dengan orang lain karena pekerjaannya
hanya membantu orang tua di rumah.
Masalah keperawatan :
§
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
c. Hubungan sosial
-
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah
ibunya dan neneknya, jika klien mempunyai masalah klien sering menceritakan
pada ibunya daripada ke saudara / teman yang lain.
-
Klien sebelumnya pernah mengikuti kegiatan / aktifitas
seperti olahraga di lapangan sepakbola, badminton, dll.
c.
Spiritual
Nilai dan keyakinan
Klien mengaku beragama
islam dan yakin akan adanya tuhan. Untuk kegiatan ibadah sehari-hari klien
rajin sholat 5 waktu
Masalah keperawatan
: -
d. Status
mental
1). Penampilan
-
Klien terlihat rapi dalam berpakaian
-
Klien mengatakan kalau ganti baju sehari 2 kali dan
mandi sehari sebanyak 2 kali.
Masalah keperawatan
: -
2). Pembicaraan
klien bicara lambat,
kurang begitu jelas, intonasi suara pelan dan sulit dimengerti, isi pembicaraan
mengulang-ulang dan alur pembicaraan melompat-lompat
Masalah keperawatan
:
§ Kerusakan
komunikasi verbal
3). Aktivitas motorik :
Klien tampak
mondar-mandir, kadang menyendiri, diam, pasif
4). Suasana perasaan
Klien mengatakan dirinya
sedih dan putus asa karena merasa orang yang paling bodoh dan tidak berguna
Masalah keperawatan
:
§ Keputusasaan
5). Afek
Afek klien tampak datar
e. Interaksi
Selama Wawancara
Pada saat bicara klien
kooperatif dan menjawab semua pertanyaan perawat. Tapi kadang-kadang jawaban
melenceng jauh dari tujuan semula dan klien sering menundukkan kepala, kontak
mata kurang / menjawab pertanyaan dengan melihat ke objek lain. Ketika ditanya
perawat mengapa menundukkan kepala, kontak mata kurang / melihat objek lain,
klien menjawab bahwa ia merasa malu.
Masalah keperawatan
:
o Kerusakan
interaksi social
f. Persepsi
Klien mengatakan pernah
mendengar bisikan-bisikan yang mengajaknya untuk menendang ayah / saudara yang
lain meskipun sekarang sudah tidak lagi.
Masalah keperawatan
:
o Resiko
perubahan sensori persepsi : Halusinasi
g. Proses
pikir
Klien menjawab pertanyaan
dengan baik sesuai pertanyaan walaupun kadang-kadang melenceng dari tujuan
semula.
h. Isi
pikir
Klien tidak mengalami
phobia, hipokondria.
i.
Tingkat Kesadaran
Klien mengatakan mengerti
bahwa RSJ adalah tempat orang yang mengalami gangguan jiwa. Klien juga
menyatakan kalau dia pernah ditempatkan di RSJ berarti dia mengalami gangguan
jiwa.
j.
Memori
Jangka
pendek : Klien menceritakan aktivitas yang baru saja dilakukan. Misalnya :
klien ditanya baru saja makan apa ? klien menjawab dengan benar, yaitu makan
nasi.
Jangka
panjang : Klien menceritakan masa sekolahnya dan asal mula dia dibawa ke RSJ
dulu dan apa yang menyebabkannya. Klien juga masih ingat dengan baik dan mampu
menyebutkan dengan benar nama, alamat lengkap, umur.
k. Tingkat
konsentrasi dan berhitung
Klien menjawab tanpa
harus mengulang pertanyaan.
Misalnya : Klien menjawab
1.000 ketika ditanya 5.000-4.000
l.
Kemampuan penilaian
Klien dapat
mengantisipasi kebutuhan sendiri
m. Daya
tilik diri
Klien menyadari bahwa
dirinya sedang sakit jiwa dengan gejala-gejalanya sering bingung dan
marah-marah serta memerlukan pengobatan
5. Mekanisme koping
1. Mal
adaptif
Bila klien mempunyai
masalah yang mencemaskan / yang menjengkelkan, klien akan marah dan melampiaskannya
kepada orang lain diantaranya kepada adiknya dan kakaknya.
Masalah keperawatan
:
o
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
2. Adaptif
Bila klien mempunyai
masalah akan mengadukannya kepada ibunya dan selalu menurut apa yang dikatakan
oleh ibunya.
6. Pengetahuan
Pengetahuan
klien kurang tentang kesehatan jiwa
Masalah keperawatan :
o Kurang
pengetahuan
7. Daftar Masalah Keperawatan
a. Resiko
mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
b. Gangguan
konsep diri : Harga diri rendah
c. Keputusasaan
d. Kerusakan
komunikasi verbal
e. Kerusakan
interaksi sosial
f. Resiko
perubahan sensori persepsi : Halusinasi
g. Kurang
pengetahuan
2.
Pohon Masalah
Keputusasaan (menarik diri) Effect
Gangguan konsep diri :
Harga diri rendah Core
problem
Ideal diri tidak realistis Causa
3.
Diagnosa Keperawatan
a.
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga
diri rendah
b.
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan
dengan ideal diri tidak realitas.
B. ANALISA DATA
No
|
DATA
|
MASALAH
|
1
2
3
|
Ds : Klien mengatakan enggan berbicara dengan
pasien lain karena pasien lain jika diajak ngomong tidak nyambung
DO :
-
Klien sering menyendiri
-
Klien hanya diam saja ketika berkumpul dengan
temannya
-
Kontak mata kurang jika wawancara dengan perawat
-
Klien tidak mau bicara jika tidak ditanya
-
Klien sering tiduran di tempat tidur
DS :
-
Klien mengatakan merasa malu dengan lingkungan
sekitarnya jika mereka mengerti ia pernah dirawat di RSJ
-
Klien mengatakan merasa bersalah karena terlambat
mengobati sakit kepalanya sehingga ia kemudian dibawa ke RSJ
-
Klien mengatakan ingin marah saja jika pembicaraannya
tidak dipercaya
DO :
-
Klien sering menyendiri
-
Kontak mata kurang jika wawancara dengan perawat
-
Klien banyak diam
DS : Klien mengatakan pernah mendengar
bisikan-bisikan yang mengajaknya untuk merusak meskipun sekarang sudah tidak
lagi
DO :
-
Klien sering menyendiri
-
Klien diam saja jika berkumpul dengan orang lain
|
Menarik diri
Harga diri
rendah
Resiko
perubahan sensori persepsi halusinasi
|
Comments
Post a Comment