KONSEP KEPERAWATA JIWA
Perngertian keperawatan jiwa :
v Proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan
dan mempertahakan perilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi.
Pasien atau klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi atau
komunitas.
v Suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang
menerapkan teori perilaku sebagai ilmunya dan menggunakan diri sendiri sebagai
kiatnya.
Sehat mental menurut rumusan WHO.
Dapat
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan,
meskipun kenyataan itu buruk.
2. Memperoleh kepuasan dari usaha atau perjuangan
hidupnya.
3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
4. Merasa bebas secara relatif dari ketegangan &
kecemasan.
5. Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong
& saling memuaskan.
6. Menerima kekecewaan untuk dipakai sebagai pelajaran
dikemudian hari.
7. Mengarahkan rasa bermusuhan kepada penyelesaian yang
kreatif & konstruktif.
8. Mempunyai daya kasih sayang yang besar.
Pengertian kesehatan jiwa :
Ø Kemampuan adaptasi dengan diri orang lain, masyarakat & lingkungannya.
Ø Terwujudnya keharmonisan fungsi jiwa & sanggup
menghadapi problem yang dapat terjadi
& merasa bahagia, mampu mandiri.
Ø Menurut
Yahoda.
Keadaan yang dinamis yang mengandung pengertian
positif, yang dapat dilihat dari adanya kenormalan tingkah laku. Penyesuaian
diri yang baik dari lingkungan, keutuhan dari kepribadian, pengenalan yang
benar dari realitas & bukan hanya merupakan keadaan tanpa adanya penyakit,
gangguan jiwa & penyakit jiwa.
Ø Menurut Kartini
– Kartono.
Ilmu yang bertujuan untuk mencegah timbulnya gangguan
mental & gangguan emosi, serta bagaimana memajukan kesehatan rakyat pada
umumnya. Tidak hanya manifestasi pada gangguan batin saja, akan tetapi posisi
pribadinya juga harmonis & baik, selaras dengan didalam dirinya sendiri
& harmonis pula dengan lingkungannya. Dengan mudah dapat beradaptasi, bisa
mengetrapkan diri dengan lancar pada setiap perubahan sosial, selalu
melaksanakan realisasi diri dan senantiasa dapat menikmati kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhannya.
Ø Menurut R.
Kusumanto Setyo negoro.
Bagian integral dari kesehatan & merupakan suatu keadaan
yang memungkinkan tercapainya suatu kondisi yang optimal & seimbang secara
emosi, intelegensi & sosial.
Ø
Menurut WHO .
Kesehatan jiwa bukan tidak ada gangguan jiwa saja,
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan & keseimbangan dari seseorang perkembangan ini berjalan selaras dengan
orang lain. Maka kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis ( serasi ) dan
memperhatikan semua segi kehidupan dalam hubungan dengan manusia lain.
Skinner menyebutkan 4
kriteria utama bagi suatu kepribadian yang berintegrasi baik :
1. Menerima diri sendiri ; mempunyai perasaan, harga
diri, percaya pada kemampuan sendiri, mengenal & menerima batas – batas
kemampuannya, tidak terlalu kaku, mengenal perasaan – perasaannya.
2. Diterima oleh orang lain ; Disukai & dicintai oleh
orang tuanya, mempunyai teman – teman, dapat bekerjasama dengan baik dengan
orang lain, sanggup menjadi pemimpin tetapi juga sanggup dipimpin.
3. Efisiensi dalam pekerjaan & studi ; Sanggup
berkonsentrasi, bekerja sesuai kemampuan, menyelesaikan pekerjaannya, tenang,
mempunyai tanggung jawab & dapat dipercayai sesuatu.
4. Bebas dari konflik dalam diri sendiri, senang dengan
pekerjaan & hiburan, realistic, sehat, matang dalam perilaku &
penilaian serta dapat menguasai emosi.
RENTANG RESPON PSIKOLOGIS.
ADAPTIF
MALADAPTIF
Ciri – cirri sehat jiwa
menurut WHO :
-
Adaptasi diri
secara konstruktif pada realita.
-
Lebih puas
memberi dari pada menerima.
-
HAM.
-
Menerima
kekecewaan.
-
Mengarahkan rasa
bermusuhan.
Ciri – cirri menurut Maslow.
-
Memiliki persepsi
realita yang efektif.
-
Menyesuaikan diri
dengan orang lain & lingkungannya.
-
Spontan wujud
reaksi kejiwaan.
-
Sederhana &
wajar.
Ciri – cirri menurut Jahoda.
-
Asertif.
-
Integrasi.
-
Otonomi.
-
Persepsi.
-
Menguasai
lingkungan.
PEMELIHARAAN KESEHATAN
JIWA.
Upaya – upaya perawatan
kesehatan mental.
PROMOTIF.
1.
Pendidikan
kesehatan.
Membentuk
kompetensi/ kemampuan untuk :
Mengontrol hidup sehari – hari.
Menyusun strategi koping yang
spesifik.
Mempunyai harga diri yang realities.
Waspada/ sadar akan sumber &
pilihan klien.
Langkah – langkah:
Meningkatkan kewaspadaan individu tentang issu / peristiwa kesehatan.
Meningkatkan pengertian seseorang
tentang stressor yang potensial & respon penyesuaian yang lain.
Meningkatkan pengetahuan seseorang tentang dimana dan bagaimana
Mendapatkan sumber yang dibutuhkan.
Meningkatkan kemampuan individu
& kelompok.
2.
Merubah
lingkungan.
Baik
keluarga/ masyarakat untuk menurunkan atau memindahkan stressor.
3.
Sistem social
yang mendukung.
Untuk
melindungi efek / dampak/ akibat situasi yang menekan, dengan upaya :
Memperluas
jaringan social.
Menggunakan
system dukungan masyarakat.
Menguatkan
jaringan pemberi pelayanan.
4.
Bekerja dengan
kelompok untuk mengotrol perilaku.
Kelompok
yang bertujuan, terapeutik, pencegahan, pendidikan, penyediaan dukungan.
Kelompok
yang menolong diri sendiri atau kelompok yang saling mendukung.
PREVENTIF.
Upaya – upaya untuk
menghindari factor –faktor penyebab gangguan jiwa individu/ keluarga /
masyarakat dengan :
1.
Mengamati
perilaku khusus :
Cenderung
menyakiti diri sendiri/ orang lain.
Selalu
menunda pekerjaan.
Selalu
menghindar dari tanggung jawab.
Banyak
makan.
Over
acting, mengeluh berlebihan dsb.
2.
Kegagalan peran.
3.
Hubungan yang
rusak.
4.
Ketidak mampuan
psikologis.
CURATIVE.
Ø
Menyediakan
lingkungan yang terapeutik.
Ø
Mencegah masalah
klien “ saat ini & disini “
Ø
Menjadi pengganti
peran orang tua.
Ø
Merwat masalah
kesehatan fisik klien.
Ø
Intervensi
krisis.
Ø
Pemberian
psikoterapi.
Ø
Memberi terapie
aktivitas kelompok .
Ø Melaksanakan program terapie medis.
Ø
Mengitervensi
masyarakat berdasar masalah yang telah dikenal.
REHABILITATIF.
Penggunaan
secara terpadu & terkoordinir dari tindakan – tindakan medis, sosial
pendidikan untuk melatih kembali individu kearah kemungkinan tertinggi dari
tingkat kemampuan fungsional.
Tujuan.
Ø
Mencapai
perbaikan fisik & mental yang optimal .
Ø
Penempatan
vokasional klien
bekerja dengan kapasitas maximal.
Ø
Penyesuaian
diri, sosial yang memuaskan
menjadi anggota masyarat yang berguna.
Pandangan penyimpangan perilaku
Normal & abnormal
Pengertian.
Abnormal menyimpang dari normal.
Dada beberapa patokan
penyimpangan perilaku.
q Patokan
statistik setiap
penyimpangan dari mayoritas adalah abnormal.
q Patokan
penyesuaian pribadi
dipakai pada unsure somatic maupun psikologik menyelesaikan masalahnya
dengan memuaskan.
q Patokan
integrasi kepribadian
keseluruhan manusia
kerjasama yang serasi antara semua komponen manusia & antara manusia
dengan lingkungan.
q Patokan
kematangan pribadi
perilaku dianggap matang bila sesuai dengan umur, masalah & sumber
daya penyesuaian.
q Patokan kesejahteraan & kemajuan masyarakat
Dipakai
sebagian besar manusia untuk menilai perannya sebagai anggota masyarakat besar
dimana dia menjadi anggotanya.
Pendekatan patokan ganda.
Sifat kepribadia pada umumnya
ada 6 kelompok :
1.
Sikap terhadap
dirinya sendiri.
2.
Cerapan terhadap
kenyataan.
3.
Integrasi.
4.
Kemampuan.
5.
Otonomi.
6.
Perkembangan
& perwujudan dirinya.
Comments
Post a Comment